Rabu, 04 Mei 2011

Call Problem

Baru tau rasanya bela-belain nelfon biar dapet bonus tapi sekalinya udah dapet TELFON GUE GA DIANGKAT!!!!!

is calling Ariza Ramadhan……………..

*telfon diangkat, deg-degan -_-

Ariza : apaan?

Aan : lah kan tadi suruh nelfon, lagi ngapain?

Ariza : selimutan

Aan : emang dingin?

Ariza : menggigil

Aan : udah makan?

Ariza : belom

Aan : sok sok an sih lu makan dulu lah

Ariza : lah emang ngaruh?

Aan : ga sih -_- tapi kan….. ah ga deh ga jadi

Ariza : makanya elu kesini suapinin gua

There’s many short confersation, but I’m forget T.T

Aan : udah dulu ya udah 3 menit ntar telfon lagi

Ariza : iye

Selamat kamu mendapat bonus telfon ke sesama Axis selama 100 menit and bla bla bla ya pokoknya intinya begitu dah -_-

Asik udah dapet bonus nih telfon lagi aaaah J

Is calling Ariza Ramadhan……….

Lama banget diangkatnya njir beberapa saat kemudian “ini layanan pesan suara Axis ….” Oke hm mungkin harus coba lagi

Kedua kalinya, is calling Ariza Ramadhan…….

Lama diangkat tidak ada suara sama seperti kejadian pertama “ini layanan pesan suara Axis….”

Terus aje kalo gini caranya mah gua sama aja ngomong sama operator bukan cowok gua yauda deh diemin dulu

Beberapa menit kemudian, telfon lagi deh

Is calling Ariza Ramadhan……..

Pasti lama diangkat dan tidak ada suara yap benar sekali dan beberapa saat kemudian “ini layanan pesan suara Axis….”

Sebenernya sih ga masalah ga angkat telfon ngabarin kek setidaknya sms apakek kalo gamau angkat telfon gue L

Selasa, 29 Maret 2011

pray pray

one of my prayer, "God, you know every little thing in this world. I don't want him broke 6th months only for a week that we never talk, we never share, we never meet :( if you know it's hard dear. You make it so complicated, you never give me choice. God if you know I really love him, I miss all moment and I want the same."

Senin, 28 Februari 2011

when there's sad

Ku sungguh ingin bertanya

Sungguhkah kau sayang aku

Kadang aku pun meragu

Engkau tampak beda

Tak seperti dulu

Ku tak pernah berpikir

Ada yang lain dihatimu

Tapi bila begitu adanya

Jangan kau membisu

Ungkapkan padaku

Mungkin waktu yang telah mengubah

Kenyataan atau mimpikah diriku dengan

Semua ini meski ku tak berubah

Hanya kau yang menyita seluruh

Hatiku

Disini by : Andity-Beda

Menghargai itu sulit tapi lebih sulit membuat seseorang bisa menghargai kita.

Gua ga pernah pengen kita marahan, ga pengen punya banyak masalah, ga pengen nangis terus :’’((( ga pengen pusing-pusing mikirin gimana kita seharusnya.

Kadang gue iri sama Disa

Aman juga punya tongkrongan kok za tapi dia nyempetin waktu dia buat sama disa. Dulu gue inget banget kita suka berdua di kantin, tapi dulu sekarng waktu lu udah terlalu banyak di cihuy, ga ngerti gue apa yang lo lakuin disana tapi gue pikir ya ini sebenarnya elo, anak tongkrongan. Gue udah mulai lupa sama waktu kita Cuma berdua, karena semua itu Cuma dulu dan sekarang gue harus iri sama temen-temen lu. Apa gue harus terus-menerus ngerasa iri sama mereka? Padahal kalo dipikir-pikir gue juga punya temen-temen tapi gue ga sampe segitunya. Salah gua apa? Sampe kita harus kaya gini? Kadang gue mikr kaya gitu. Ngalah itu emang yang terbaik. Tapi kalo teru-terusan ngalah kapan lu bisa ngertiin guenya?

Apa gabisa kaya dulu?

Sampe sekarang gue masih nyimpen sms pas lu nembak gue za emang mungkin Cuma itu doang yang bakal ngingetin gua lu kaya gimana dulu. Setiap temen gue baca sms itu mereka pasti nanya “an, ariza nembak lo lewat sms?” dan gua selalu jawab “iya”.

Za walaupun gua jarang bilang gua sayang sama lo tapi gua berharap lo bisa ngerti gimana perasaan gue.

“sayang”-ku bukan hanya di bibir atau di sms saja.

Aku pengen diprioritasin sayang L

The Gift

Di New York tinggalah sepasang suami isteri yang baru menikah. Mereka adalah John dan Chintya. Mereka tinggal mengontrak di salah satu rumah di pinggir kota New York. Mereka tidak mampu membeli rumah karena uang yang mereka punya pas-pasan untuk menghidupi dan mencukupi segala kebutuhan rumah tangga mereka. Rumah yang mereka tinggali pun tidak terlalu besar hanya ada satu kamar dengan dapur dan kamar mandi. Pekerjaan John hanya seorang bartender di salah satu kafe yang ada di sana. Setiap hari ia bekerja pada sore hari hingga malam hari. Dan di saat ia pulang sehabis bekerja ia hanya bisa melihat isterinya Chintya sedang tertidur pulas di kursi depan menunggu John kembali dari pekerjaannya. Saat mereka menikah ayah John hanya memberikan sebuah arloji yang tidak dilengkapi dengan rantai untuk menggantungkannya di leher. Tetapi arloji itu masih tetap berdetak. Harga rantai itu sangatlah mahal John belum mampu membelinya. Jam itu hanya ia simpan di lemari saja. Dan tidak ia gunakan.

Chintya memiliki rambut yang paling indah se New York. Hitam dan panjang serta lebat. Chintya tidak mempunyai pekerjaan ia hanya seorang ibu rumah tangga. Bulan demi bulan mereka lalui bersama. Suatu hari mereka berencana untuk memberikan hadiah kepada pasangannya di saat anniversary mereka. Chintya berniat untuk membelikan John rantai arlojinya. Namun ia tidak memiliki uang maka Chintya pergi ke salon di Oak Avenue, disana ia membuat keputusan yang sangat luar biasa. Ia bermaksud untuk memotong rambut indahnya dan menjualnya kepada si pemilik salon. Alhasil rambutnya kini hanya sependek lehernya saja. Uang itupun ia gunakan untuk rantai arloji John.

Sepulang dari pekerjaannya John berniat pergi ke toko accessories. Di sana ia mellihat berbagai hiasan rambut yang cantik. Akhirnya ia memilih untuk membelikan isterinya sisir, mengingat ia memiliki rambut yang indah.

Sesampainya di rumah ia terkejut melihat rambut Chintya sudak tidak lagi panjang.

could you tell me why do you cut your hair Chintya?” tanya John

I cut my hair for this” Chintya menunjukkan rantai arloji yang ia beli dengan harga $12

if you know I bought you the comb for your beautiful hair, oh I know now this thing would be useless for you”

no John I would use it although my hair not same like the past. Thank you honey”